Keberadaan kearifan lokal yang dimiliki Indonesia, khususnya di Jawa Barat seperti seni bela diri pencak silat terbukti menjadi salah satu penunjang keberlangsungan kehidupan masyarakat. Pelaksana Bandung Barat- Tugas (Plt) Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Dadang A. Sapardan mengungkapkan, pencak silat secara turun-temurun telah menjadi bagian tak terlepaskan dari dinamika kehidupan masyarakat, termasuk masyarakat KBB. Untuk itu, Disdik KBB akan diseminasikan pencak silat dalam kegiatan ekstrakurikuler, sebagai upaya penguatan karakter siswa. Menurut Dadang, tugas para pemangku kepentingan adalah untuk terus mendukung generasi penerus pencak silat. Maka, penguatan kearifan lokal seperti pencak silat di lingkungan pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab Disdik, namun juga semua pihak untuk dapat didiseminasikan kepada para siswa.

Dengan kewenangan yang dimiliki satuan pendidikan dan didukung animo masyarakat, materi pencak silat memungkinkan untuk dapat masuk ke dalam program pada ranah ekstrakurikuler. "Sebab, materi kearifan lokal ini dapat diinsersi menjadi bagian materi pada mata pelajaran Seni Budaya," ujar Dadang. Sementara itu, Sekretaris IPSI KBB, Jajang mengatakan, pencak silat telah menjadi bagian yang membentuk karakter masyarakat. "Dengan demikian, pencak silat dapat menjadi media penguat karakter siswa," ungkapnya. Menurutnya, berkenaan dengan upaya memperkuat karakter siswa yang disinyalir mengalami penurunan karena dilanda pandemi COVID-19, Pencak Silat dapat menjadi solusinya. Oleh karena itu, pengurus IPSI KBB bakal menyiapkan paguron yang berdekatan dengan sekolah untuk dapat mengimplementasikan program ekstrakurikuler di lingkungan pendidikan.