Bandung Barat - Pemerintah Kabupaten Bandung Barat khususnya Organisasi Perangkat Daerah Dinas Kesehatan terus berupaya dalam rangka memberikan penanganan kepada orang-orang yang terinfeksi HIV/AIDS di wilayah Kabupaten Bandung Barat.

Pada hari Rabu, 31 Agustus 2022 Kabid P2P Dinas Kesehatan KBB, Nurul Rasyihan mengatakan "Total pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Bandung Barat dari tahun 2011 sampai Juni 2022 mencapai 550 orang.".  Dinas Kesehatan Bandung Barat juga terus melakukan pemeriksaan kepada orang-orang yang berisiko tinggi mengidap penyakit HIV/AIDS. Seperti pekerja seks komersial, waria, pemakai narkoba yang menggunakan jarum suntik, serta perilaku menyimpang lelaki seks lelaki (LSL). Dari berbagai data tersebut, yang paling tinggi mengidap HIV/AIDS adalah dari kalangan lelaki seks lelaki (LSL).

Adapun Langkah-langkah yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat sesuai dengan yang dikatakan oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono "Kita melakukan surveilans dengan baik, dan langkah pertama (melacak) populasi kunci." Lalu mengenai kelompok-kelompok yang berisiko mengidap HIV/AIDS pun juga dijelaskan olehnya. "Kelompok yang berisiko ini adalah orang yang sering bergonta-ganti pasangan dan bertukar jarum suntik, seperti wanita pekerja seks (WPS), waria, lelaki seks dengan lelaki (LSL), dan pengguna napza suntik (penasun)." Lalu, Dante Saksono Harbuwono juga menambahkan "Kemudian kedua, penanganannya ada pada populasi kunci yaitu pasangannya. Jadi, pasangannya itu harus dilakukan pemeriksaan juga," katanya Pungkasnya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat berharap, dengan adanya langkah-langkah ini diharapkan Dinas Kesehatan Bandung Barat bisa melakukan pendataan dan juga melakukan penanganan kepada para pengidap HIV/AIDS yang berdomisili di Kabupaten Bandung Barat dengan maksimal.