Harga Kebutuhan Pokok di Kabupaten Bandung Barat Relatif Stabil Pasca Kenaikan BBM

UMKM

Harga Kebutuhan Pokok di Kabupaten Bandung Barat Relatif Stabil Pasca Kenaikan BBM

17 September 2022

Admin

949

Bandung Barat - Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) KBB memantau perkembangan harga dan ketersediaan stok ke sejumlah pasar tradisional pasca kenaikan harga BBM subsidi jenis pertalite dan solar. Menurut Kepala Disperindag KBB, Ricky Riyadi, berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, harga kebutuhan sembako hingga saat ini masih relatif stabil. Kecuali harga daging ayam potong dan telur ayam yang sudah naik terlebih dahulu sebelum BBM naik, dipengaruhi persoalan distribusi secara nasional. 

Harapannya, pemerintah pusat dan pemerintah provinsi bersama-sama bisa mengendalikan harga sembako di pasaran. Jika naikpun, harganya masih dalam tahap kewajaran dan tidak terlampau tinggi. Dikatakan Ricky, harga yang tidak terkendali biasanya dipengaruhi oleh kekurangan stok, banyaknya permintaan namun stok sedikit sehingga ada kenaikan harga. Oleh karena itu, pemerintah daerah melalui Disperindag terus menerus melakukan pemantauan harga dan pengecekan ketersedian stok barang di lapangan. Apabila stok aman, maka harapannya harga juga bisa terkendalikan. Berdasarkan hasil pantauan di 8 pasar tradisional seperti Pasar Cisarua, Panorama Lembang, Pasar Tagog Padalarang, Pasar Curug Agung, Pasar Batujajar, Pasar Cililin, Pasar Sindangkerta dan Pasar Cipeundeuy, harga sembako masih stabil. Harga kebutuhan pokok di ke-8 pasar hanya selisih antara Rp100 atau Rp200 saja. Termasuk ayam dan telur yang harganya masih cenderung sama.